Kain filamen poliester dapat diputihkan atau diolah untuk mendapatkan warna yang lebih terang atau pastel, meskipun prosesnya mungkin berbeda dengan memutihkan kain alami seperti katun. Pemutihan poliester biasanya melibatkan penggunaan bahan kimia, seperti hidrogen peroksida atau natrium hipoklorit, untuk menghilangkan atau mencerahkan warna yang ada pada kain.
Proses pemutihan untuk
kain filamen poliester sering kali dilakukan di lingkungan industri, di mana kontrol yang tepat terhadap faktor-faktor seperti suhu, konsentrasi, dan durasi sangat penting untuk mencapai hasil yang konsisten tanpa merusak kain. Selain itu, peralatan khusus dan tindakan keselamatan mungkin diperlukan karena penggunaan bahan kimia yang terlibat dalam proses pemutihan.
Setelah pemutihan, kain filamen poliester dapat diwarnai menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan warna yang lebih terang atau pastel. Pencelupan poliester biasanya melibatkan perendaman kain dalam rendaman pewarna yang mengandung pewarna dispersi yang diformulasikan khusus untuk serat sintetis. Kain kemudian diberi panas dan tekanan untuk memastikan penetrasi dan fiksasi pewarna yang tepat.
Perlu dicatat bahwa untuk mendapatkan corak warna terang atau pastel tertentu pada kain filamen poliester mungkin memerlukan pemilihan pewarna dan teknik pewarnaan yang cermat, serta pertimbangan faktor-faktor seperti komposisi kain, konstruksi, dan perawatan penyelesaian. Selain itu, langkah pembilasan dan pencucian menyeluruh biasanya diperlukan setelah pemutihan dan pewarnaan untuk menghilangkan sisa bahan kimia dan memastikan ketahanan warna.
Secara keseluruhan, saat pemutihan dan pewarnaan
kain filamen poliester untuk mencapai warna yang lebih terang atau pastel dimungkinkan, diperlukan pengetahuan, peralatan, dan proses khusus untuk mencapai hasil yang diinginkan secara efektif dan aman.